HINATA & YUI, MENERIMA CINTA APA ADANYA

HINATA & YUI, MENERIMA CINTA APA ADANYA

     Bagi para penggemar Angel Beats!, pasti dua tokoh ini tidak asing lagi. Hinata dan Yui. Dua anggota SSS yang lumayan menarik perhatian bagi para penonton. Apalagi kalau bukan karena tingkah polah dua manusia ini. Satunya cowok usil yang sok keren. Satunya lagi cewek centil yang cerewetnya minta ampun.
     Dan, saat dua kepribadian yang sama-sama ngotot ini ketemu.. BAAR!! Langsung deh genderang cekcok memekakkan telinga. Tidak jarang, keduanya saling sikut, saling hajar gara-gara hal sepele. Bahkan, Hinata yang notabene cowok pun tidak segan memperlakukan Yui bagai atlet smackdown. Hehe...
Sampai Yuri yang sewot banget, berharap agar 2 makhluk itu lenyap saja. Ya maklumlah, gara-gara keduanya, rencana Yuri jadi gagal saatdi turnamen baseball. Bisa dibilang, keberadaan keduanya membuat suasana di dunia Afterlife itu semakin ramai.
     Keduanya seperti 'badut kelas' yang selalu saja punya cara untuk membuat gelak tawa. Ingat saat Hinata harus berkali-kali 'terbang' ke langit-langit kelas? Atau saat Yui tercekik kabel microphone waktu audisi Girldemo (sumpah bagian ini ngakak abis...). Kekonyolan lain, yaitu saat Hinata sok jago dan sok melindungi si Otonashi waktu terjebak di Guild.
     Otonashi sih aman-aman saja ketika harus memanjat ke atas melewati tubuh Yuri. Nah, tapi si Hinata malah -entah disengaja atau tidak- menyentuh 'daerah terlarang' dari tubuh Yuri.  Sontak saja itu membuat Yuri marah dan menendang Hinata jatuh ke jurang. Membuatnya terkapar mati. Yah, meski nanti bakalan hidup lagi. Memang di balik keceriaan mereka, Hinata dan Yui juga menyimpan masa kelam dalam kehidupannya.
     Hinata harus berjuang menghadapi tekanan, setelah gagal dalam turnamen baseball. Ia pun terpuruk dalam jurang narkoba. Hidupnya pun menjadi serba salah dan rusak sejak itu (walau tidak pernah diperlihatkan bagaimana dia mati).
     Sedangkan Yui, semasa hidup, dirinya benar-benar lumpuh. Semua karena dirinya mengalami kecelakaan saat kecil. Ia hanya bisa berbaring di ranjang. Bergantung pada kasih sayang dan perawatan sang ibu. Tidak bisa merasakan dunia luar. Tidak memiliki teman.
     Dan, ketika keduanya menyadari telah berada di Afterlife, mereka seolah merasakan yang namanya kehidupan. Merasakan kehidupan setelah mereka mati. Merasakan sesuatu yang tak bisa digapai ketika hidup di dunia. Seolah, mereka mendapatkan kesempatan kedua untuk memenuhi harapan yang belum tercapai. Dan, bersama anggota SSS lain, mereka berjuang dan ingin terus hidup di dunia baru tersebut.
     Dalam beberapa episode awal, hubungan Hinata dan Yui memang sebatas "rival bertengkar" saja. Karena hampir di setiap perjumpaan, pasti terjadi saja saling ejek dan baku hantam. Lalu, semua itu dalam sekejap, berubah menjaadi lebih dari sekedar rival.
Semua terjadi di episode 10.
Ya, siapa sih yang tidak tersentuh menyaksikan episode ini?
Otonashi dan Kanade, berusaha untuk 'meluluskan' Yui dari dunia tersebut. Tentu saja diam-diam dan tanpa sepengetahuan anggota SSS lain. Dan... arrhgg!! ternyata tidak semudah yang dipikirkan oleh Otonashi. Yui memiliki banyak sekali harapan yang ingin dikabulkan. Dan semua itu terlalu 'ekstrem' bagi gadis kecil sepertinya. Mau bagaimana lagi deh. Otonashi pun, dengan rada terpaksa berusaha menuruti satu per satu perimntaan Yui.
Awalnya bikin ngakak deh bagian ini!
     Otonashi harus jatuh bangun untuk meladeni Yui. Bahkan sampai membutuhkan waktu berhari-hari! Mulai dari bermain smack-down, menggiring bola layaknya Maradona, sampai membuat home run. Dan setelah bersusah payah sekian lama. Sampailah pada keinginan terakhir Yui...

Menikah...

Ya. Menikah!
     Sebuah harapan lain yang belum sempat Yui capai semasa hidup.  Dan di saat yang penuh kebimbangan itu, Hinata pun menampakkan diri di tempat Yui berada. Berkata bahwa dirinya bersedia, dan ingin menikahi Yui.
     Spechless. Beneran nih. Kehadiran Hinata seperti seorang pahlawan (yang selalu saja datang terlambat). Kepercayaan dirinya untuk melamar Yui sungguh membuatku merinding. Bagaimana tidak? Yui, dengan segala kekurangan dan kelemahan, pun berkata bahwa dirinya tidak pantas bersama pria seperti Hinata. Yui merasa dirinya sendiri adalah beban. Penghalang bagi orang lain. Masalah bagi manusia lain. Kelumpuhan yang diderita membuat Yui menganggap rendah dirinya sendiri.
    Tapi, Hinata tidak peduli. Dia tidak mempermasalahkan hal itu. Bagaimana pun keadaan Yui, itu tak membuat Hinata berhenti mencintainya. Semua kekurangan yang Yui miliki, tak menjadikan Hinata bergeming.
    Hinata sama sekali tidak memandang Yui dengan kelemahan. Dia melihat Yui, sebagai sosok yang dcintainya. Sosok yang bisa membuatnya tersenyum dan berbagi suka duka. Kekurangan fisik yang didera Yui, bukan penghalang bagi Hinata untuk mencintainya. Dan seperti yang dia bilang, Hinata akan selalu mencintai Yui. Meski gadis itu tidak bisa berdiri, tidak bisa berjalan, atau bahkan tidak bisa mempunyai anak sekalipun!
Pengorbanan yang luar biasa.. jika tidak bisa dibilang mengerikan.

    Mencintai seseorang apa adanya. Hinata paham jika Yui memiliki banyak kekurangan, tapi itu tidak membuatnya risih. Justru, cinta memandu Hinata agar bisa membuat hari-hari Yui tetap cerah dan penuh senyuman, walau dalam keadaaan serba tak berdaya. Semua itu, semua pengorbanan yang dilakukan Hinata, membuat hati Yui terbuka. Bahwa, masih ada orang yang mencintai dirinya apa adanya. Terasa nyaman. Yui pun di saat terakhir, bisa tersenyum manis. Menghilang di hadapan pria yang mencintainya.

Hmmm...Aku tidak pernah bosan untuk merlihat momen mengharukan ini berulang kali.Sungguh menyentuh. Ketegaran yang ditunjukkan Hinata, kesungguhannya dalam mencintai Yui, sangatlah luar biasa.

Cinta tidak bisa diukur dengan uang.
Cinta tidak bisa diukur dengan ketampanan.
Cinta tidak bisa diukur dengan kecantikan.
Cinta  saling menghubungkan sepasang kekasih melalui hati.
Tidak peduli, meski keberadaan kita penuh dengan kekurangan, kita tetap akan melengkapi satu sama lain.

Hmm..Salut deh. Hinata, yang biasanya idiot itu, bisa jadi gentle-man, dan dengan gaya cool abis, membuat Yui bisa menerima dirinya sendiri apa adanya. Membuat Yui, untuk pertama kalinya dihargai sebagai seorang wanita. Lalu, apa kita bisa menjadi layaknya Hinata? Pria sejati, yang mampu menghibur dan berkorban demi belahan hati?


Insya Allah, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat!

3 Responses to "HINATA & YUI, MENERIMA CINTA APA ADANYA"

  1. Pas pertama, aku ketawa-ketawa terus. Tapi, di bagian itu, ahhh.. aku teriak-teriak sambil kadang loncat-loncat 🤣
    Aku bener bener terharu UwU

    ReplyDelete
  2. aku nangis, liat ketulusan hinata.. seandainya di dunia nyata ada pria yg seperti dy

    ReplyDelete