KEUNIKAN BAHASA JAWA "MENGALAHKAN" BAHASA INGGRIS

KEUNIKAN BAHASA JAWA "MENGALAHKAN" BAHASA INGGRIS
KEUNIKAN BAHASA JAWA "MENGALAHKAN" BAHASA INGGRIS

Apakah Anda semua tahu? Bahasa Jawa sebenarnya memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Selain memiliki beberapa tingkatan yang digunakan dalam situasi dan kondisi berbeda, bahasa Jawa ternyata juga terdapat kata-kata atau istilah yang joss pokoknya. Sampai-sampai untuk menafsirkannya dalam Bahasa Inggris butuh penjelasan yang agak panjang. Nah, bukankah ini bukti Bahasa Jawa lebih simpel namun juga fleksibel? Hihihihi...
Berikut ini beberapa kata-kata yang bikin ngakak habis kalo diubah dalam bahasa Inggris :

Neko-neko ==> do diverse things unnecessarily.
Nempil ==> buy something from a place of business that does not normally sell that item.
Neng-nong ==> sound of metallic ringing.
Nerimo ==> acquiescent to order's fate.
Ngaco ==> talk without knowing what is talking about.
Ngadat ==> not run properly.
Ngakak ==> boisterous laughter.
Ngamen ==>  beg while singing playing musical instruments or reciting prayers.
Ngawur ==> do something haphazardly or without basis.
Ngeden ==> strain during bowel movement.
Ngelayat ==> make a visit of condolence.
Ngelesot ==> sit on the ground or floor.
Ngelindur ==> talk when sleep.
Ngeluyur ==> hang around without purpose.
Ngenes ==> deeply saddened.
Ngeres ==> unpleasant or irritating sensation due to sand or dust.
Ngetem ==> wait for sufficient numbers of passengers.
Ngompol ==> wet the bed or pants when sleep.
Ngibrit ==> run out of a place.
Nimbrung ==>join on in conversation where object is not wanted.
Longak-longok ==>  look around unsure of what to do.
Lotek ==> raw vegetable salad served with spicy sause.
Lontong ==> food consisting of rice steamed in a banana leaf.
Kulak ==> buy goods for resale.
Kulino ==>be good at doing something.
Keminter ==> think himself is smart altough he is not.
Nongkrong ==> sit around doing nothing.
Nyambi ==> do more than one job at the same time.
Keblinger ==> come to thing the wrong way about something.
Gabah ==> unhulled paddy separated from the stalks.
Gedobros ==> talk nonsense.
Gono-gini ==> property acquired jointly, esp. during marriage, and which is divided equally in event of divorce.

Insya Allah, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua!



GENERASI ISLAM MENGHADAPI GLOBALISASI

GENERASI ISLAM MENGHADAPI GLOBALISASI
GENERASI ISLAM MENGHADAPI GLOBALISASI

Umat manusia senantiasa mengalami perkembangan dari masa ke masa. Suatu perkembangan yang didorong untuk memenuhi kebutuhan dan semakin lama untuk memenuhi gaya hidup. Akal pikiran manusia terbukti terus melaju memberikan inspirasi. Waktu demi waktu berlalu dan teknologi melejit menjadi lebih mumpuni. Pada akhirnya, globalisasi menampilkan diri di setiap belahan bumi. Sebenarnya apa makna globalisasi itu ? Globalisasi merupakan suatu proses keterkaitan atau pun hubungan  antara pihak-pihak di muka bumi untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang tidak terikat dengan batasan geografis, ekonomi, hingga, status sosial.  Kini, informasi dari berbagai belahan bumi dapat kita ketahui dengan cepat melaui media komunikasi tingkat tinggi. Tempat-tempat beken nan keren macam Italy hingga Bali pun menjadi tak sulit dikunjungi.
Globalisasi mau tidak mau harus dihadapi oleh umat manusia di mana mereka berada, tidak terkecuali generasi muda Islam. Dengan globalisasi ini banyak sekali manfaat yang dapat kita petik, terutama sekali untuk proses syiar agama maupun da’wah. Tetapi, tetap saja ada lubang dalam globalisasi, di mana lubang itu mampu menodai polah tingkah kaum Muslim era ini. Bahkan bias dibilang dapat dapat membuat seorang insan kehilangan jiwa Islam. Sering kita dengar maraknya sebutan “Islam KTP”, yang penting asal punya embel-embel Islam di kartu penduduknya. Masalah iman atau tidak itu urusan belakangan. Tak sedikit generasi muda kita berperilaku jauh dari agamanya sendiri, terseret ke dalam pergaulan yang salah akibat globalisasi.
Sebagai pewaris estafet Islam dari para pemimpin-pemimpin sebelumnya, perlulah daun-daun muda Islam mempersiapkan diri sebaik-baiknya menyongsong globalisasi. Jangan sampai sebagai darah muda, kita malah ditelajangi keimanannya. Diinjak-injak martabatnya. Virus-virus hati yang berkembangbiak dalam globalisasi sangat mudah menjangkiti kita, generasi muda yang masih labil emosinya. Gengsi tinggi untuk diakui dalam suatu komunitas, membuat sebagian dari kita tak segan-segan melucuti imannya, menyampingkan akal, hanya demi nafsu belaka.

Untuk itulah, perlu langkah-langkah jitu menghadapi globalisasi. Diantaranya :
1.       
      Ketahui jati diri sejati
     Kita ini sebenarnya siapa ? Who am I ? Gapaiah tujuan dan cita-cita kita, namun jangan pernah sekali-kali melupakan asal usul kita. Kita ini apa ? Hanyalah debu dari debu angkasa yang menghiasi semesta. Dan Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, memberikan kepada kita manusia, debu hina tadi kehidupan di muka bumi. Segala kenikmatan senantiasa Allah SWT berikan. Jangan sampai tekonologi mumpuni dan globalisasi membuat kita melupakan jati diri sebagai hamba Allah SWT.  Jangan sampai tekonologi mumpuni dan globalisasi membuat kita merasa perkasa dan takabur daripada ciptaan-Nya yang lain, bahkan merasa lebih perkasa dari Allah Yang Maha Perkasa.
2.       
      Rasulullah idolaku
     Ketika ditanya “siapa idolamu ?”, kita seringkali memberikan jawaban standar macam “Super Junior” , ”Justin Bieber”, dan nama-nama terkenal lain. Biasa anak muda sekarang. Namun, sebagai generasi gaul yang Muslim, sosok idola sesungguhnya adalah idola di atas idola lain. Sosok manusia mulia yang memberikan contoh akhlaq terpuji dan menuntun kita mengarungi jalan suci. Idola kita, tidak lain tidak bukan adalah Rasulullah Muhammad SAW. Jadikanlah junjungan yang kita cintai ini inspirasi di setiap langkah dalam globalisasi. Jangan terbelusuk dengan menjadikan orang-orang lalim sebagai idola. Mereka yang tak mampu menuntun diri sendiri pastilah tidak akan mampu menuntun orang lain. Dan Rasulullah, terbukti meski sudah berabad-abad berlalu,  fans-fans berat Rasulullah selalu ada dan setia mengikuti jejak Rasulullah menjalani kehidupan. Dan dalam globalisasi ini, jangan sampai kita kehilangan sosok panutan untuk tetap menjaga arah tujuan hidup kita yang telah dihiasi kemewahan tekonlogi di sana sini.
3.       
      Al-Quran : filter terbaik
    Globalisasi yang memasuki dunia kita tentunya turut membawa sisi positif dan negatif. Untuk dapat memilah antara yang haq dan bathil. Dan disinilah peran Al-Quran bersama Hadist memberikan solusi. Al-Quran, kesucianna terjaga sepanjang masa. Senantiasa memberikan anjuran kebiakan untuk umat manusia. Sebuah filter yang sangat bermanfaat untuk menyaring konten-konten negatif bawaan globalisasi. Akhir-akhir ini, pornografi merajalela dan  narkoba membabi buta. Ironisnya generasi muda yang menjadi tulang punggung agama, tak sedikit yang terjerumus ke dalamnya dan malah menjadi tulang punggung narkoba. Ini dikarenakan mereka tidak menyaring apa yang mereka peroleh dari globalisasi. Baik dan buruk mereka campuradukkan dan ditelan begitu saja. Mereka seolah lupa, di sisi kita ada Al-Quran, hadiah dari Allah SWT sebagai petunjuk kepada kebenaran, termasuk berfungsi sebagai penyaring maupun pemisah antara hak dan yang bathil. Oleh karena itu, berpikirlah menggunakan nalar dan iman, jadikan Al-Quran ujung tombak untuk menentukan sisi positif dan sisi negatif suatu hal yang di bawa globalisasi. Niscaya, cahaya kebaikan akan senantiasa bersama kita.
4.      
            PD aja dan berani !
     Percaya diri ! Muslim wajib memilikinya. Percaya diri dan berani menunjukkan siapa kita sebenarnya. Berani mengatakan dengan penuh semangat “Saya seorang Muslim dan saya bangga!”. Resapi dalam hati kita, banggalah menjadi seorang manusia yang menegakkan kalimat tauhid. Ketika seorang Muslim sudah kehilangan rasa percaya diri dan semangatnya di era globalisasi ini, dia akan mudah untuk dijangkiti virus-virus negatif globalisasi. Dengan percaya dri, keberanian, dan keteguhan membuat kita tidak mudah teromabng-ambing oleh angin perubahan yang ditiupkan globalisasi. Pada zaman Rasulullah, para sahabat dan kaum Muslim sangatlah bangga dengan statusnya sebagai umat Islam. Maka kini kita seharusnya tetap menjaga agar semangat berkobar-kobar yang dilimpahkan kepada kita, generasi muda Islam tetap terjaga menghadapi globalisasi.
5.       
      Belajar belajar dan belajar
   Salah satu cara jitu menghadapi globalisasi adalah dengan belajar. Belajar, dengan satu ini akan memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan. Ilmu tersebut pada akhirnya akan menjadi sangat berguna untuk bersaing di era sekarang. Janganlah sampai semangat belajar kita kalah dengan umat lain. Karena dengan belajar inilah, sekali lagi kami tekankan wawasan luas dapat diraih serta membuat umat Islam unggul dalam zaman globalisasi. Seperti yang pernah disabdakan Rasulullah mengenai ilmu :
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)
6.       
      Cerdas memilih teman
     Selektiflah memilih teman. Jangan sampai dengan globalisasi dan komunikasi yang gampang sekarang ini, membuat kita asal pilih kawan. Maraknya Facebook, Twitter, Plurk, dan jejaring-jejaring sosial lainnya membuat kita mudah menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan orang lain di berbagai negara. Tetapi pergaulan asal yang terlalu bebas justru malah dapat dengan mudah menjerumuskan kita kepada kenistaan. Perkumpulan-perkumpulan orang-orang sholeh menjadi tempat yang sangat mendukung untuk mendapat kawan dan menjadi senjata andalan kita menghadapi globalisasi. Teman yang sejalan dalam menegakkan tauhid, teman yang saling mengingatkan, selalu memberikan bantuan itulah sebaik-baik sahabat dalam menghadapi globalisasi. Rasulullah pernah bersabda :
“(Agama) seseorang (dikenal) dari agama temannya maka perhatikanlah siapa temanmu.”
Itulah beberapa cara agar kita selalu siap siaga memasuki globalisasi dan mampu bersaing dengan sehat di dalamnya. Semakin baik persiapan kita, semakin tahan dan tangguh pula kita. Dan tentunya, segi-segi positif dapat kita ambil dengan meninggalkan nilai-nilai negatif yang dibawa oleh arus globalisasi. Dengan begitu, generasi muda Muslim yang tangguh siap  unjuk gigi di pentas dunia. Menjadi generasi muda Islam yang mengendalikan globalisasi, bukan sekadar generasi Islam yang dikendalikan globalisasi.
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah,

Insya Allah, sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua!

SUDAH BESAR MASIH NONTON KARTUN?!

SUDAH BESAR MASIH NONTON KARTUN?!
SUDAH BESAR MASIH NONTON KARTUN?!


     Well, pasti tidak sedikit dari kita yang pernah mendapat hadiah berupa perkataan seperti itu. Sebuah ungkapan yang menunjukkan ketidaksukaan, atau setidaknya menghindar dari anime, yang kadang mereka sebut kartun. Meskipun anime itu merupakan cabang dari kartun, tapi tetap saja telinga otaku agak rada panas jika kata "kartun" yang meluncur.

    Kartun, kata ini seolah memiliki kesan sebagai tontonan anak-anak. Walaupun pada kenyataannya tidak selalu demikian. Anime, kata ini (setidaknya bagi otaku) memiliki makna sebagai tontonan wajib, harus dinikmati, dan kadang lebih 'wah!' dari segala show lain. Walaupun pada kenyataannya tidak selalu demikian.

     Baik-baik. Kali ini kita tidak akan membahas mengenai kartun vs anime. Pelajaran eh... tulisan gaje kali ini hanya ingin mempersoalkan tentang kalimat paling pertama tadi...

Sudah besar masih nonton kartun?

   Capek banget deh. Setiap kali baru menikmati kegilaan Gintama dan Sket Dance, tiba-tiba ada teman atau keluarga, terus ngomong begitu. Arggh!! Penjelasan macam apa pun terkadang tak mempan menembus hati mereka yang telah membatu. Membatu anti anime..

     Dalam persepsi mereka, kartun atau anime hanyalah tontonan anak kecil.  Orang dewasa tuh nonton yang lebih keren dikit. Kayak film Hollywood gitu.. Well, aku sendiri kadang facepalm juga dengan model manusia seperti itu. Lihatlah, mereka mengatai kita anak kecil karena nonton anime. Padahal mereka sendiri masih nonton Spongebob!

Gubrak!!

  Sudah berapa kasus yang kutemui seperti itu. Aku tidak mempermasalahkan mereka menonton Spongebob. Tapi kenapa mereka 'merendahkan' kami yang lagi menikmati ke-moe-an Rikka Takanashi atau kekonyolan Sakata Gintoki?

Ah ah ah....

Dan sebenarnya orang yang berkata "Sudah besar masih nonton kartun?" ini ada beberapa macam sih :

1. Tipe kaku nan kolot. 
   Jenis ini yang paling mengerikan. Tidak ada kata anime dalam kamus mereka. Untuk hiburan pun, tontonannya lain. Mungkin gossip atau sinetron. Bahkan, kartun setipe Spongebob pun tidak bisa mereka nikmati, meski sudah menonton dengan segenap hati. Dan jika baru melihat gambar anime saja, seolah mata mereka terkana sinar ultraviolet yang mantap.  Aduh. Aku tidak bisa melihat bagaimana orang-orang itu bisa hidup tanpa menyaksikan anime. Aku terkadang berpikir, betapa garingnya tontonan mereka yang hanya sinetron Indonesia melulu.
    Tapi mungkin mereka punya alasan tersendiri. Sebagian besar mungkin karena ingin menjadi 'benar-benar dewasa'  dengan meninggalkan segala atribut kekanakan. Dan kartun, menjadi salah satu yang menurut mereka harus ditanggalkan. Atau mungkin mereka pernah mengalami suatu 'trauma' tertentu ketika menonton anime atau kartun. 

2. Tipe Ikut-Ikutan 
    Jenis kedua ini terkadang mengolok para penggemar anime karenna hanya mengikuti orang lain saja. Maksudnya ya, jika ada yang menghina ya mereka ikut menghina. Jika tidak ya diam saja. Tipe ini tidak terlalu berbahaya. Tapi dengan sedikit dorongan saja, mulutnya bisa setajam tipe pertama.

3. Tipe Tidak Punya Waktu
    Jenis ketiga biasanya mereka yang tidak terlalu banyak waktu luang. Mereka terkadang tidak sempat menikmati tontonan bermutu. Karena itu, kebanyakan jenis ini hanya merasakan keindahan film-film Hollywood yang tak panjang dan bertele-tele. Jenis ini pun sebenarnya kadang juga menontong kartun ringan yang santai, macam Larva, Shaun the Sheep dan sejenisnya. Ya benar, mereka membutuhkan hiburan yang bisa menghilangkan stress. Meski begitu, dengan sedikit dorongan, tipe ini juga bisa menjadi penonton anime. Dan tentunya, anime yang tidak terlalu serius dan membutuhkan pemahaman berlarut. 

4. Tipe Tsundere
    Nah kalau yang ini, sebenarnya mereka doyan banget nonton anime. Tapi pas sendirian atau saat bareng rekan seperjuangan saja. Dan begitu berada di dunia luar, tampilannya jauh banget dari yang namanya otaku. Baju rapi, celana hitam, sepatu mengkilap, pakai kacamata tebal dan rambut disisir rapi. Wuih!! Dan jika ada teman sekelas ato kantornya yang menonton anime, dia kadang bertanya "Eh, nonton apa sih?" , padahal dia sendiri sudah tahu anime itu. Atau bisa saja, saat orang lain lagi melihat anime di kerumuman kelas, dia pura-pura berdiri di belakang dan menonton diam-diam dari kejauhan.
    Satu lagi, saat teman nonton anime yang dipinjam / didapat darinya, tipe tsundere akan langsung menjaga jarak dan ngobrol dengan teman lain. Lalu setelah itu sok mbelum tahu anime itu dan ikut-ikutan nonton dengan malu-malu. Dan jika teman itu berkat, "Ini anime dari si X kok." Si X, tipe tsundere ini bakalan langsung mengelak dan sok tenang.

"Ah. I-itu kartun yang download adikku kok. Kebetulan aja di laptopku. Aku sih gak nonton kartun lagi".

5. Tipe Mesum
    Simpel saja. Jenis ini akan mengatai kita yang menonton anime sebagai anak kecil. Di dalam otak mereka kebanyakan hanyalah hal kotor dan seringnya menonton film dewasa. Dan jelas, kartun bagi mereka tidak menyediakan hal semacam itu. Namun, begitu kita menyodorkannya anime ecchi apalagi H, seketika juga air liur mereka mengalir kencang sederas hujan di Ending Song Gintama Samurai Heart. Hehehe... Just kidding kok yang bagian terakhir ini....

Nah, itulah sekilas beberapa jenis orang "Sudah besar masih nonton kartun?"

Insya Allah, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua!

To the beginning, Keindahan Kepedihan Nada Kalafina

To the beginning, Keindahan Kepedihan Nada Kalafina
To the beginning, Keindahan Kepedihan Nada Kalafina

Kirei na tsuki no hikari ga.....

     To the beginning, salah satu karya mengagumkan Om Kaijura yang disenandungkan Kalafina. Hmm... Sebenarnya aku kurang suka dengan lagu-lagu Kalafina. Nuansanya kebanyakan agak suram gimana gitu. Tapi entah kenapa, aku seolah tersihir dengan lagu satu ini.
    To the beginning sangatlah memanjakkan telinga. Memang sih, khas seperti lagu kalafina lain, dengan komposisi trio cewek penyanyinya yang pas dan pembagian suaranya oke abis. Ada 'kekuatan' lain yang membuat lagu ini terasa agak berbeda. Um apa ya... Lagu ini terasa lebih 'hidup' dan hmm... ya bikin semangat sekaligus galau (kok bisa?) sekaligus bulu kuduk berdiri.
    Suasana elegan dan kelam, penuh dengan penderitaan seolah berusaha disampaikan lewat lagu ini. Beneran deh. Ini lagu bukan buat nyantai. Dibutuhkan konsentrasi, serta pikiran dan hati yang lapang untuk menikmatinya. Weleh. weleh.. ok jadi pakar musik saja. Yah, memang begitulah yang kurasakan.
      Pertama kali mendengarnya, karena nih lagu jadi Opening 2 Fate Zero. Pada awalnya sih apatis, saat tahu yang mengisi song kedua anime keren ini adalah Kalafina. Padahal, Oath sign LiSA begitu mantap dan perfect match dengan Fate Zero. Sempat ragu juga, apakah Kalafina bisa memenuhi ekspetasi untuk bisa menghadirkan greget khas Zero, yang penuh nuansa serius dan perang ideologis.
     Dan pada kenyataannya, To the Beginning sukses besar. Emosi kita benar-benar terkuras mendengarnya. Meski secara pribadi lebih suka action di video OP Oath Sign, tapi dari segi musikalitas, To The beginning menjadi OST terbaik Fate Zero versi diriku. Hehehe... Mulai dari awal, lantunan 'kekelaman' sudah langsung dikumandangkan. Berbalut dengan suara piano yang menyayat, sungguhlah perpaduan luar biasa. Bagian bridge-nya, bisa dibilang sebagai momen paling menegangkan dari lagu. Dimana tempo tiba-tiba diubah cepat sebelum sebelumnya mendayu-dayu. Apalagi kalau lihat OP Fate Zero, pas bagian bridge, si Irisviel 'kan malah mengeluarkan darah hitam dari mata dan mulutnya. Hihi...
    Saat reff, menurutku inilah penggalan paling mengena. Setiap kali mendengarnya, seperti serasa sedang tenggelam kayak si Kiritsugu saja, sembari menatap bulan purnama di langit biru. Yah, mau gimana lagi. Kita seolah diajak berfantasi menjadi 'fans berat bulan purnama’ saat reff. Penggalan lirik dan lantunan nadanya sangat sesuai untuk menggambarkan suasana malam hari. Seolah tenah melihat bulan purnama yang mekar dengan indahnya. Terkadang, aku juga seperti berada dalam pertarungan besar, dalam mempertahankan idealisme, setiap kali mendengar reff-nya. Hehehe... Kebanyakan nonton anime sih...

Kireina tsuki no hikari ga hajimari e to shizumiyuku
Bulan indah perlahan turun menuju awal segala sesuatu

sono kanatae tozasareteku hitomi de
Aku melangkah ke sana dengan mata tertutup

mada tooku e te wo nobasu kimi no nageki wo shinjite
Menuju ujung, aku mengulurkan tanganku padamu sampai kupercaya penyesalanmu

     Memang hebat deh Kalafina. To the beginning mampu mengaduk-aduk emosi pendengarnya dengan sangat baik. Kita akan disuguhi perasaan serius, keputusasaan, keterpurukan, hingga mencoba untuk bangkit kembali menghadapi semua hal. Kemudian satu lagi yang bikin ngeri….

Meski terbakar api dingin, aku akan tetap tersenyum

     Sebuah kalimat, penggalan lirik yang cukup bikin merinding. Bukan karena takut, tapi lebih karena kagum dengan suatu perjuangan yang coba diberikan lewat lirik itu. Ya, tetap tersenyum apa pun yang terjadi. Bahkan meski harus menghadapi cobaan yang berat, kita tetap memiliki hak untuk tersenyum. Bukankah itu akan membuat kita merasa lebih baik? Terbakar api biru, atau dalam artian lebih sederhana, bisa dianggap sebagai suatu cobaan berat atau masalah. Dan mampukan kita tetap memancarkan keceriaan dan keteguhan kita di saat seperti itu? hmm.. lirik yang sangat inspiratif. Kalimat-kalimat seperti ini harus kita dalami dan kita resapi. Karena tidak sedikit lagu yang memiliki kata-kata yang sarat makna,tapi terkadang penyampaiannya kurang pas. Namun, to the beginning mampu menempatkan dirinya di hadapan para pendengar dengan tepat.
    Oh, iya. Mengenai kesesuaian tema lagu dengan tema anime, menurutku sudahlah cocok abis. Semua perbedaan ideologi dan pergolakan batin tersampaikan dengan baik lewat To the beginning. Terutama yang menyangkut Saber dan Kiritsugu. Pada intinya, kedua sosok ini ingin menyelamatkan orang-orang, meski itu kadang berarti harus mengorbankan kebahagiaan pribadi. Saber, terpaksa menjadi 'budak' kebenaran demi ambisinya. Sedangkan Kiritsugu, 'tersesat' dalam jalan membunuh orang-orang yang dianggap sebagai calon penganggu keadilan yang diinginkannya. To The Beginning dengan porsi yang enak mampu menangkap setiap pergolakan batin mereka. salut deh...


Insya Allah, sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua!

Sieg, Karismatik sang Karakter Penuh Omong

Sieg, Karismatik sang Karakter Penuh Omong
Sieg, Karismatik sang Karakter Penuh Omong

     Suikoden, salah satu serial Legenda dalam dunia game RPG. Tentu yang paling banyak mencuri perhatian adalah Suikoden 2, yang dengan sangar menjadi rival terkuat Final Fantasy VII. Dan semenjak, rivalitas serial Suikoden dan FF mengakar kuat, nama Suikoden sendiri pun turut berkibar memanfaatkan persaingan ini. Mereka pun mulai merambah berbagai konsol. Mulai dari Nintendo hingga Playstation.
Baik..Baik...
     Sebenarnya, kita tidak akan membahas mengenai Suikoden 2 atau pun FF VII. Hehe... Kita juga takkan membandingkan adu kesaktian Ryou dengan Cloud. Yang menarik perhatianku adalah Suikoden Tierkreis. Serial yang dimainkan di Nintendo DS.
    Hmmm.. Aku sudah dua kali menamatkannya. Banyak momen istimewa dan unik di sini. Meski belum bisa menandingi ke-epic-an dari sang Suikoden 2. Walau unsur 'get marks of the stars as many as possible'  tetap menjadi andalan dari Tierkreis, sama seperti para pendahulu.
    Ada satu yang membuatku merasa terkejut... lebih tepatnya aneh dengan Tierkreis. Semua itu tidak lain tidak bukan karena si tokoh utama, Sieg. Ya, Sieg (nama asli dari main chara). Dilihat dari tampangnya,sudah ketahuan wataknya. Yup! Dia ini orang yang periang, penuh semangat, pantang menyerah, setia kawan. Yah, pokoknya semua hal yang berbau tokoh utama sejati ada padanya.

Tapi, ya itu...
Dia terlalu 'pure' banget!
    Masa lalunya tidaklah kelam. Walau ada indikasi dia anak buangan dari the other world. Latar belakang kehidupannya pun simpel. Anak desa yang selau saja memiliki sifat optimis. Dibesarkan dengan hangat di lingkungannya.
    Dan SRIINGGG.... kita skip saja. Dia tiba-tiba menjadi pimpinan dari kelompok yang menentang Order of One True Way. Bocah ingusan menjadi pemimpin pemberontakan. Well, walau disadari banyak juga game lain yang juga pakai konsep ini. Suikoden 2 juga salah satunya. Dan jelas, selain sifatnya yang terlalu Naruto-isme, ada hal lain yang membuatku rada ilfill dengan Sieg...

Dia cerewet....

    Ya, dia sangat cerewet. Untuk ukuran karekter utama di game, omongannya banyaknya bukan main bro! Aku pun sangat kaget dong. Dia bukanlah chara yang pendiam seperti main lain, kayak Ryou, Tir, atau Cloud sekali pun.
    Seolah-olah, kita disetir untuk mengikuti setiap perkataan Sieg. Sieg mengendalikan kita. Bukan kita yang mengendalikan Sieg. Semua bisa terpampang, dari -hampir- semua perkataannya yang selalu bertipe provokatif. Maksudnya, dia berkata agar kita menyerang markas musuh segera. Tanpa banyak strategi. yang penting maju dan pecaya dengan diri sendiri. Well, itu memang tidak salah sih...
    Tapi sebagai seorang player, aku membutuhkan karakter utama yang bisa 'kujinakkan'. Dan jika ada opsional dialog, hampir tiap pilihannya tidak terlalu mengandung makna berbeda. Kecuali jika menyangkut tentang "yes" atau "no".
    Sieg ini memang hiperaktif. Dan mungkin karena banyak omong itulah, dia bisa menjadi pemimpin. Dia bahkan tidak takut, dan terkesan "santai bro!" pada orang dengan jabatan lebih tinggi. Bisa dilihat dengan sifatnya yang easy-going dengan Raja Magedom atau Chrodechild. 
    Hmm.. Aku tak bisa merasakan personalisasi diriku bisa merasuk dalam karakter Sieg ini. Berbeda jika aku memainkan karakter pendiam model Riou. Memang sebenarnya aku pun juga cerewet, sama seperti Sieg. Tapi, kadang pilihan yang diambil Sieg, terlalu cepat dan kurang sreg saja dengan gayaku. Berbeda dengan Riou yang bagai memiliki karisma sendiri dibalik diamnya. Ya, diam itu emas.

Tapi bagi Sieg. Bicara itu emas. Hehehe...

    Yah.. Karakter model Sieg memang tak terlalu cocok denganku. Aku lebih memilih model seperti Riou sih. Semoga Suikoden yang dibuat selanjutnya mengikuti pakem standard main chara ya. Meski begitu, aku tak bisa untuk tidak mengucapkan rasa salutku pada Sieg. Dua kali menamatkan Tierkreis, dua kali pula Sieg konsisten dan tetap maju lantang menyerang pantang mundur! Dengan semangat bagai anak kecil yang baru mengenal dunia, dia dengan lantang nan telanjang (?) menantang sang negara adidaya, Cynas.Tidak ada yang tidak mungkin. Kiranya seperti itulah mottonya. Dan dia berhasil dengan mengalahkan Order of One True Way dan juga One King. Membawa kedamaian di dunia. Dan lagi-lagi... membuat keputusan aneh dengan meninggalkan kelompok yang dipimpinnya, untuk kembali hidup damai di desa. Uh!! Pemimpin yang meninggalkan tanggungjawab. Walau aku sendiri kurang suka dengan opsi ini. Kenapa tidak ada pilihan bagi player untuk menentukan bagian setelah perang besar itu? Semua player 'seolah' dipaksa untuk mengikuti pemikiran Sieg. Ya, begitulah... Tetap tak bisa dipungkiri, Sieg turut meramaikan jagat karakter utama dengan sikapnya yang super aktif itu. Hehehe...


Insya Allah, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat!

HINATA & YUI, MENERIMA CINTA APA ADANYA

HINATA & YUI, MENERIMA CINTA APA ADANYA
HINATA & YUI, MENERIMA CINTA APA ADANYA

     Bagi para penggemar Angel Beats!, pasti dua tokoh ini tidak asing lagi. Hinata dan Yui. Dua anggota SSS yang lumayan menarik perhatian bagi para penonton. Apalagi kalau bukan karena tingkah polah dua manusia ini. Satunya cowok usil yang sok keren. Satunya lagi cewek centil yang cerewetnya minta ampun.
     Dan, saat dua kepribadian yang sama-sama ngotot ini ketemu.. BAAR!! Langsung deh genderang cekcok memekakkan telinga. Tidak jarang, keduanya saling sikut, saling hajar gara-gara hal sepele. Bahkan, Hinata yang notabene cowok pun tidak segan memperlakukan Yui bagai atlet smackdown. Hehe...
Sampai Yuri yang sewot banget, berharap agar 2 makhluk itu lenyap saja. Ya maklumlah, gara-gara keduanya, rencana Yuri jadi gagal saatdi turnamen baseball. Bisa dibilang, keberadaan keduanya membuat suasana di dunia Afterlife itu semakin ramai.
     Keduanya seperti 'badut kelas' yang selalu saja punya cara untuk membuat gelak tawa. Ingat saat Hinata harus berkali-kali 'terbang' ke langit-langit kelas? Atau saat Yui tercekik kabel microphone waktu audisi Girldemo (sumpah bagian ini ngakak abis...). Kekonyolan lain, yaitu saat Hinata sok jago dan sok melindungi si Otonashi waktu terjebak di Guild.
     Otonashi sih aman-aman saja ketika harus memanjat ke atas melewati tubuh Yuri. Nah, tapi si Hinata malah -entah disengaja atau tidak- menyentuh 'daerah terlarang' dari tubuh Yuri.  Sontak saja itu membuat Yuri marah dan menendang Hinata jatuh ke jurang. Membuatnya terkapar mati. Yah, meski nanti bakalan hidup lagi. Memang di balik keceriaan mereka, Hinata dan Yui juga menyimpan masa kelam dalam kehidupannya.
     Hinata harus berjuang menghadapi tekanan, setelah gagal dalam turnamen baseball. Ia pun terpuruk dalam jurang narkoba. Hidupnya pun menjadi serba salah dan rusak sejak itu (walau tidak pernah diperlihatkan bagaimana dia mati).
     Sedangkan Yui, semasa hidup, dirinya benar-benar lumpuh. Semua karena dirinya mengalami kecelakaan saat kecil. Ia hanya bisa berbaring di ranjang. Bergantung pada kasih sayang dan perawatan sang ibu. Tidak bisa merasakan dunia luar. Tidak memiliki teman.
     Dan, ketika keduanya menyadari telah berada di Afterlife, mereka seolah merasakan yang namanya kehidupan. Merasakan kehidupan setelah mereka mati. Merasakan sesuatu yang tak bisa digapai ketika hidup di dunia. Seolah, mereka mendapatkan kesempatan kedua untuk memenuhi harapan yang belum tercapai. Dan, bersama anggota SSS lain, mereka berjuang dan ingin terus hidup di dunia baru tersebut.
     Dalam beberapa episode awal, hubungan Hinata dan Yui memang sebatas "rival bertengkar" saja. Karena hampir di setiap perjumpaan, pasti terjadi saja saling ejek dan baku hantam. Lalu, semua itu dalam sekejap, berubah menjaadi lebih dari sekedar rival.
Semua terjadi di episode 10.
Ya, siapa sih yang tidak tersentuh menyaksikan episode ini?
Otonashi dan Kanade, berusaha untuk 'meluluskan' Yui dari dunia tersebut. Tentu saja diam-diam dan tanpa sepengetahuan anggota SSS lain. Dan... arrhgg!! ternyata tidak semudah yang dipikirkan oleh Otonashi. Yui memiliki banyak sekali harapan yang ingin dikabulkan. Dan semua itu terlalu 'ekstrem' bagi gadis kecil sepertinya. Mau bagaimana lagi deh. Otonashi pun, dengan rada terpaksa berusaha menuruti satu per satu perimntaan Yui.
Awalnya bikin ngakak deh bagian ini!
     Otonashi harus jatuh bangun untuk meladeni Yui. Bahkan sampai membutuhkan waktu berhari-hari! Mulai dari bermain smack-down, menggiring bola layaknya Maradona, sampai membuat home run. Dan setelah bersusah payah sekian lama. Sampailah pada keinginan terakhir Yui...

Menikah...

Ya. Menikah!
     Sebuah harapan lain yang belum sempat Yui capai semasa hidup.  Dan di saat yang penuh kebimbangan itu, Hinata pun menampakkan diri di tempat Yui berada. Berkata bahwa dirinya bersedia, dan ingin menikahi Yui.
     Spechless. Beneran nih. Kehadiran Hinata seperti seorang pahlawan (yang selalu saja datang terlambat). Kepercayaan dirinya untuk melamar Yui sungguh membuatku merinding. Bagaimana tidak? Yui, dengan segala kekurangan dan kelemahan, pun berkata bahwa dirinya tidak pantas bersama pria seperti Hinata. Yui merasa dirinya sendiri adalah beban. Penghalang bagi orang lain. Masalah bagi manusia lain. Kelumpuhan yang diderita membuat Yui menganggap rendah dirinya sendiri.
    Tapi, Hinata tidak peduli. Dia tidak mempermasalahkan hal itu. Bagaimana pun keadaan Yui, itu tak membuat Hinata berhenti mencintainya. Semua kekurangan yang Yui miliki, tak menjadikan Hinata bergeming.
    Hinata sama sekali tidak memandang Yui dengan kelemahan. Dia melihat Yui, sebagai sosok yang dcintainya. Sosok yang bisa membuatnya tersenyum dan berbagi suka duka. Kekurangan fisik yang didera Yui, bukan penghalang bagi Hinata untuk mencintainya. Dan seperti yang dia bilang, Hinata akan selalu mencintai Yui. Meski gadis itu tidak bisa berdiri, tidak bisa berjalan, atau bahkan tidak bisa mempunyai anak sekalipun!
Pengorbanan yang luar biasa.. jika tidak bisa dibilang mengerikan.

    Mencintai seseorang apa adanya. Hinata paham jika Yui memiliki banyak kekurangan, tapi itu tidak membuatnya risih. Justru, cinta memandu Hinata agar bisa membuat hari-hari Yui tetap cerah dan penuh senyuman, walau dalam keadaaan serba tak berdaya. Semua itu, semua pengorbanan yang dilakukan Hinata, membuat hati Yui terbuka. Bahwa, masih ada orang yang mencintai dirinya apa adanya. Terasa nyaman. Yui pun di saat terakhir, bisa tersenyum manis. Menghilang di hadapan pria yang mencintainya.

Hmmm...Aku tidak pernah bosan untuk merlihat momen mengharukan ini berulang kali.Sungguh menyentuh. Ketegaran yang ditunjukkan Hinata, kesungguhannya dalam mencintai Yui, sangatlah luar biasa.

Cinta tidak bisa diukur dengan uang.
Cinta tidak bisa diukur dengan ketampanan.
Cinta tidak bisa diukur dengan kecantikan.
Cinta  saling menghubungkan sepasang kekasih melalui hati.
Tidak peduli, meski keberadaan kita penuh dengan kekurangan, kita tetap akan melengkapi satu sama lain.

Hmm..Salut deh. Hinata, yang biasanya idiot itu, bisa jadi gentle-man, dan dengan gaya cool abis, membuat Yui bisa menerima dirinya sendiri apa adanya. Membuat Yui, untuk pertama kalinya dihargai sebagai seorang wanita. Lalu, apa kita bisa menjadi layaknya Hinata? Pria sejati, yang mampu menghibur dan berkorban demi belahan hati?


Insya Allah, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat!

Langkah-Langkah Melakukan Sub Film

Langkah-Langkah Melakukan Sub Film
Langkah-Langkah Melakukan Sub Film

     Kita tentu sering melihat film-film dari berbagai belahan dunia dengan kualitas wahid. Tentu dong. Apalagi di zaman seperti ini, dimana internet berperan besar dalam penyebaran film (bajakan). Jelas ada beberapa hal yang kita pertimbangkan dalam memilah untuk mendownload suatu film. Kita kesampingkan mengenai kualitas dan booming. Hal lain yang jelas dicari para maniak tentu saja ukuran file yang terasa lega di harddisk. Atau pun ada pula yang lebih mementingkan kualitas HD sehingga terlihat lebih mantap. Namun, hal lain yang tidak kalah penting adalah, keberadaan subtitle.
Hmm?
     Sudah menjadi rahasia umum, adanya subtitle sangat membantu para penggemar sinema untuk lebih menikmati tontonan. Yah, sebagian besar kita tentu mereasa lebih gampang mencerna film jika ada subtitlenya 'kan? Jadinya, otak tak perlu berpikir dua kali deh. Hehehe... Namun terkadang, kita sering memandang sebelah hobi.. hmm.. atau bisa dibilang pekerjaan seorang subber. Ya, subber adalah orang yang mendedikasikan hidup (eh... terlalu ekstrem), maksudnya meluangkan waktu untuk melakukan alih bahasa. Fungsinya jelas, agar para penonton bisa lebih paham dan tidak merengut di kala nonton film karena tidak mengerti bahasa Inggris. Hehehe. Dan terkadang, keberadaan subtitle pun turut mempengaruhi suatu emosi dan suasana yang ingin dituangkan film. Pemilihan kata dan penggunaan font yang baik bisa menjadi salah satu faktornya.
     Mungkin kita penasaran, bagaimana sih para subber atau tim fansub ini menyediakan waktu untuk berbagi seperti ini? Hmmm. Pasti mudah. Mungkin itu pikiran awal kita.
Tapi, eittss.. oi, ternyata gak segampang membalikkan tangan gan!
Lebih jelasnya, berikut ini sedikit step-step yang dilakukan oleh tim fansub dalam membuat subtitle yang berkualitas.
     Download film
     Jelas, ini kudu nih.. Masa mau nge-sub tapi gak punya film-nya? Cuma dibayangin? Hehehe. Proses awal yang memerlukan pengorbanan waktu dan uang. Apalagi kalo koneksi-nya lemot abis. Wah, bikin gerah seharian! Padahal, salah satu yang dituntut sebagai fansub adalah kecepatan. Yah, bila dari awal download aja lemot gitu, bagaimana proses lanjutannya dong? Hmm... Semoga beruntung... Oh iya. Untuk ekstensi file, biasanya sih MKV. Kenapa? Kenapa? kenapa? Karena memang ini salah satu yang paling 'dermawan' dalam mebagi .srt maupun .ass. Kebanyakan file MKV memiliki subtitle yang masih bisa diedit. Jadi kita tak perlu membuat dari awal. Hmm... Terutama kalo harus membuat pas timing teks dan video. Ini salah satu yang bikin lama juga deh..Untuk download bisa memanfaatkan Torrent, atau download link biasa. Gunakan IDM untuk membantu proses download ya. Hehehe...
     Resize Ukuran Film
     Berikutnya, kita bisa melakukan resize film. Apa ini diperlukan? Relatif sih. Ukuran file yang tidak terlalu besar, gak perlu-perlu amat. Tapi, bayangkan jika 500 MB atau 1GB, gimana visitor kita yang gak punya koneksi cakep bisa download dengan damai. Ukuran itu penting, usahakan kita bisa membuat beberapa alternatif, mulai dari yang 480p atau 720p. Tapi jangan sampai kualitas animasi menjadi terseok-seok dan buram gara-gara kita melakukan resize terlalu kecil. Hmm... Usahakan saja jangan sampai gambarnya kotak-kotak atau pecah-pecah gitu...
     Sub
    Ini dia inti dari kegiatan fansub. Misi utama adalah mengalihbahasakan source languange menjadi bahasa Indonesia, dalam kasus kita. Di sini tentu kita membutuhkan referensi yang banyak mengenai berbagai bahasa, terutama Inggris. Dan ingat, kita jangan hanya asal nge-sub saja. Itu sih gak ada bedanya sama Pakde Google Translate yang kadang amburadul abis. Kita juga harus mencermati setiap adegan di saat teks ditampilkan, untuk bisa memastikan, sebenarnya apa sih yang ingin dikatakan oleh karakter tersebut? Jangan sampai suatu istilah atau pepatah asing kita translate begitu saja. Kadang malah jadi tidak pas...
Gunakan software kamus untuk membantu proses ini.  Oh iya, jangan lupa untuk memperbaiki tampilan font agar terlihat lebih nyaman di mata penonton. Atur juga panjang pendek suatu teks, dan besar ukuran font.
     Crosscheck
    Proses yang tidak kalah penting. Kita harus memeriksa apakah subtitle sudah sesuai harapan atau tidak. Mungkin saja ada kata bahasa asing yang belum kita ubah. Atau yang paling sering, salah mengetik huruf sehingga teks jadi kacau. Hmmm...
     Encode
   Nah, setelah yakin tidak ada kesalahan dan merasa tampilan font sudah ciamik. Waktunya untuk menggabungkan subtile dalam video. Salah satu software yang sering dipakai adalah Mkvtoolnix. Dan setelah selesai, pastikan kita memeriksa ulang lagi. Setidaknya untuk memastikan jika subtitle-nya benar-benar masuk dalam video. Hehehe...
    Upload Film
   Video sub versi kita sudah selesai. Oke deh. Selanjutnya, misi kita dalah meng-upload video tersebut. Kemana? Yah.. ke media penyimpanan online dong. Contohnya mediafire, sharebeast, atau indowebster. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri, jadi pilih dan gunakan dengan bijak ya. Yah, Proses upload biasanya tidak lama-lama amat. Yah, kadang itu sih, kalo koneksinya lemah dan gak stabil, kadang putus di tengah jalan. Arrggh! Kita terpaksa mengulangi dan menyusun kembali deh rencana awal dalam proses upload. Hmm...
    Posting ke Blog / Web
   Nih, proses yang paling singkat. Yup, meski termasuk cepat,kita tidak boleh asal saja dalam post di blog atau web. Pastikan untuk menyiapkan screenshoot atau pun ringkasan cerita menarik, yang non spoiler. Pastikan pengunjung akan penasaran dan menikmati, sehingga mendownload sub karya kita.

    Langkah-langkah di atas bukanlah suatu ISO kok. Setiap fansub atau subber mungkin memiliki langkah yang agak berbeda. Tapi itu tidak masalah. Semuanya berjuang agar bisa menghasilkan subtitle terbaik dan bisa dinikmati masyarakat luas. Semakin banyak variasi tentu akan semakin membuat masyarakat terhibur. 

Insya Allah, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua!

Startup Bisnis Anime, Why Not?

Startup Bisnis Anime, Why Not?
Startup Bisnis Anime, Why Not?

Menonton anime memang mengasyikan. Menghilangkan kepenatan, menjadi teman penghibur. Atau malah juga menjadi ajang mencari alternatif cerita yang menegangkan dan penuh emosi. Tapi, kali ini kita tidak akan membahas mengenai menonton anime saja. Lebih jauh, ternyata banyak hal yang bisa kita manfaatkan dari anime.
Pasti pernah terbesit dalam benak kita, sebagai otaku yang hanya nongol duduk nonton saja, adakalanya ada rasa bosan. Seolah kita hanyalah manusia yang tidak produktif berkarya. Tidak menghasilkan pemasukan atau pun sesuatu yang berguna bagi orang lain. Hanya membuang waktu duduk menikmati setiap episode anime. Aku memang pernah merasa 'bersalah' seperti itu sih. Sepulang kerja atau sekolah, kemudian malamnya menikmati setiap adegan dan frame anime. Hanya nonton dan nonton... Apakah ada hal lain yang bisa memberi manfaat lebih besar lagi?
Hmmm... Apa bisa mendapatkan penghasilan dengan memanfaatkan kecintaan kita pada anime? Apakah ke-otaku-an kita bisa berguna bagi nusa dan bangsa?
Yup. Setelah dipikir-pikir masak-masak seratus derajat (aneh nih..) tidak ada yang tidak mungkin kok. Termasuk.. berbisnis dengan media anime ini. Setidaknya, kita mampu mendapatkan penghasilan kecil-kecilan untuk menopang hidup otaku kita. Hehehe...
Startup bisnis yang lumayan menjanjikan dengan anime ini adalah...
1. Distro kaos
                Beneran nih! Bisnis kaos salah satu yang tidak ada matinya! Berbagai desain dan inovasi terus saja dikembangkan pihak produsen untuk terus menarik minta pelanggan. Kita pun bisa mengambil kesempatan ini untuk menawarkan distro kaos anime. Hmmm.. Boleh juga. Kita bisa membuat kaos simpel dengan desain yang tidak murahan. Memasang gambar Gintoki yang lagi ngupil, atau si Yuno Gasai yang lagi pegang parang sangarnya. Selama desainnya tidak katrok dan sedap dimata, tentunya bisa menggaet pelanggan. Terutama para fans anime yang matanya langsung 'tersihir' begitu melihat kaos anime begituan. Dan jelas, distro anime seperti ini bisa menjadi alternatif sebagai kaos harian, mengingat tidak banyak juga orang awam yang memiliki motif dengan embel-embel anime.
2. Distro cosplay
                Selain 'hanya' menjajakkan kaos atau pakaian bermotif anime, jika ingin lebih 'terjerumus' ke dunia persilatan eh... bisnis startup anime, silahkan mencoba menjadi jasa penyedia distro cosplay. Tentu saja ini membutuhkan modal dan tenaga yang lebih besar dari yang pertama. Keberadaan kostum karakter anime yang bervariasi mengharuskan kita mampu membuat desain yang mirip dengan harga yang tentu harus terjangkau. Tentu bagi kolongan otaku akut, ini bagai oasis di padang gurun saja. Namun, jika ingin menyasar calon customer dengan rentang lebih luas, produksi model pakaian yang lebih santai dan tak terlalu mencolok bisa jadi pilihan. Misalnya desain jaket Suzuran si Harumichi Bouya, atau Shinsengumi Gintama. Motif hitam keduanya yang mendominasi bisa agak 'menutupi' embel-embel anime.

3. Kalender
                Ini sih agak kecil-kecilan. Bisnis percetakan kalender anime. Hmm.. Tentu saja pasar bisnis jenis ini hanya akan mengalami masa 'panen' ketika akhir dan awal tahun saja. Masalah percetakan, kita bisa bekerja sama dengan percetakan sekitar (hehehe...). Aku pun pernah mencoba membuat desain dan mencetak kalender anime. Meski belum bisa dibilang bisnis sih. Desain yang bagus tentu akan bisa menarik minat mereka untuk setidaknya sekedar tanya dimana kita membelinya. Hmm... Jika sudah seperti itu, kita bisa jumawa dan bangga bahwa kitalah yang mendesainnya sendiri.(meski gambar cuma copas google saja.. Hahaha..)

4. Cosplay
Hah? Cosplay dijadikan ajang mencari uang? Bisa kok! Tidak ada yang mustahil. Cosplay sendiri juga sudah memiliki banyak ajang, baik nasional hingga internasional. Bisa cari tahu di internet, para 'pembesar-pembesar' cosplayer nusantara maupun internasional yang sudah terkenal se-dunia.Dan tentu saja, bisa mendapatkan reward berupa melambungnya ketenaran dan juga material tertentu. Dan cosplayer ini bukan hanya membutuhkan penampilan luar yang hebat saja. Selain kostum dan ekspresi yang sesuai , mereka pun juga harus menjiwai karakter anime. Ini tidak jauh berbeda dengan menjadi aktor sih..
Jadi, jika memang memiliki bakat untuk jadi cosplayer, kenapa tidak ditekuni saja? Insya Allah, usaha yang sehat dan halal bisa mendatangkan rejeki. Iya gak, iya gak?

5. Aksesoris
                Bisnis akesoris. Menarik juga... Bisa membuat gantungan kunci Miku Hatsune, atau stiker Yuzuriha Inori. Hmm.. jika ingin menyasar ke media komputer, kita bisa mencoba membuat desain flashdisk berbentuk Sadaharu, atau membuat mousepad si Sakura Ichiko (Mau! Mau Mau!)...

6. Warung Makan Ala Jepang
                Ini, ini boleh juga tuh. Siapa sih yang tidak butuh makan? Dan bagi para otaku, tentu saja makanan ala anime bisa menjadi alternatif yang menyenangkan jiwa raga. Kita bisa membuka ramen ala Ichiraku, atau mafu tofu si Tachibana Kanade, macem-macem deh... Dan tentu saja warung makan membutuhkan tempat yang memadai dan juga strategis. Jangan lupa pula menambahkan embel-embel tulisan kanji atau gambar ala anime dalam logo bisnis warung ini. Siapa tahu, orang yang kebetulan lewat jadi tertarik dan mampir.

7. Fansub
Well, agak vulgar juga mengatakan yang satu ini sebagai bisnis. Bagaimana pun juga fansub adalah kegiatan 'sosial' untuk berbagi anime dengan subtitle bahasa tertentu. Kita tentu tak bisa menjual anime yang kita share itu (kecuali sudah mendapatkan ijin dari pemegang hak cipta di sana). Dan sebenarnya... cuma nge-share aja juga udah termasuk risiko sih...
Yah, tapi intinya, kita bisa membuat situs atau blog fansub untuk 'memancing' visitor mengenjungi situs kita. Dengan kata lain, anime fansub kita hanya sebagai 'penarik hidangan' untuk membantu meningkatkan ketenaran nama web yang kita punya. Karena memang tak bisa dipungkiri, anime termasuk salah satu keyword yang paling dicari di dunia. Dan jika di manage dengan baik, web kita bisa memiliki banyak pengunjung, yang nantinya bisa memudahkan kita dalam mencari keuntungan, misalnya melalui iklan. Tapi, meski begitu, jangan pernah menomorduakan kualitas sub hanya karena mengejar uang semata. Sub yang baik akan membuat nama fansub kita terpandang, dan nantinya bakal sangat berguna.

Pastilah tidak hanya ketujuh hal itu saja. Masih banyak bisnis lain yang berhubungan dengan anime yang bisa dikembangkan dan diolah. Tentu kita harus pintar dan jeli memanfaatkan pasar, dan tetap 'berdagang' secara adil dan jujur. Karena jujur adalah pangkal kebaikan. Wuih.. Mario Teguh style mode: on. Hehehe...
Lalu, mana yang Anda pilih?

Atau, apakah Anda memiliki startup bisnis anime lain?

Editing dan Finishing Movie

Editing dan Finishing Movie
Editing dan Finishing Movie

Kembali lagi kita akan membahas mengenai video. Yah, karena memang yang satu ini tidak ada habis-habisnya untuk dibahas.Langsung saja, yang dibutuhkan untuk menjadi seorang mastermind, atau ahli pembuat film adalah...
1.       Imajinasi...
Itulah kata Spongebob. Kita tentu ingat bagaimana aksinya bersama Patrick yang dengan jenius mengubah kotak karton bekas menjadi medan pertempuran dashyat.Jika kurang ngeh, kita bisa tarik kata-kata dari sang ilmuwan nyentrik, Albert Einstein...
Imajinasi lebih penting dari pengetahuan...
Yup. Anda yang mungkin sudah tercekoki dengan dunia nalar dan penuh logik akan merasa ilfeel dengan pendapat satu ini. Memang benar, karena setiap hari kita berurusan dengan realita, kenyataan yang lebih dominan daripada imajinasi.
Mengembangkan imajinasi adalah hal yang penting. Sangat penting. Tanyalah pada banyak orang sukses. Langkah mereka berawal dari sebuah hal kecil. Cita-cita... Ya, angan-angan yang ingin diwujudkan, untuk bisa mengubah hidupnya, dan bahkan dunia.  Itulah dimana imajinasi berperan.
Keberadaan imajinasi tidak terkekang oleh masalah yang kita miliki. Inilah hebatnya. Orang sejelek, atau orang semiskin apa pun masih bisa berimajinasi. Memiliki visi yang ingin diwujudkan. Dan gratis lagi... Hehehe..
Jadi, fondasi awal yang kita butuhkan untuk menjadi seorang editor adalah imajinasi yang kuat. Kenapa harus kuat? Simpel. Kita membutuhkan kreativitas terbaik dalam setiap adegan film yang akan kita buat. Semua berawal dari membayangkan. Ya membayangkan.  Awalnya, kita mulai membuat gambaran dalam otak, bagaimana suatu adegan bekerja, sudut pandang yang dipakai, soundtrack, hingga setting lain yang diperlukan. Mudahnya, kita seperti berusaha membangun film di dalam kepala kita.
Para film-maker adalah para pengkhayal dan imajinator kelas wahid. Tidak akan ada Avatar jika Spielberg tak mengangan-angankannya sedak dulu. Kita takkan mengenal bejibun anime yang ada jika para pembuatnya hanya mengandalkan nalar saja. Imajinasi mengalahkan realita.Itulah yang dibutuhkan sebagai seorang editor film. Semua pada awalnya memang tampak tidak mungkin. Tapi percayalah, kesuksesan bukan berasal dari satu peluh keringat saja. Kita bisa mengkonversi imajinasi di otak kita dan menuangkannya di media yang tepat, agar orang lain bisa melihat.
Jadi, kembangkan imajinasi-mu..
2.       Passion
Bukankah bakat lebih penting? Hmm.. Aku lebih condong untuk mengutamakan passion. Hasrat kita yang menggebu pada dunia tertentu, akan membuat kita dengan suka rela terjun ke sana. Seseorang yang senang bermain bola akan meniti langkahnya menjadi pemain bola handal. Begitu pun, jika kita memiliki niat besar pada dunia film, tentu saja jangan disia-siakan. Masuklah dan tekuni dengan segenap kemampuan Anda. Dan selama memiliki passion, kita dengan mudah akan bisa mengikuti dan menyerap segala informasi yang berhubungan dengan dunia ini. Tidak ada kata jenuh, tidak ada kata terpaksa, tidak ada sakit perut karena gugup. Hehehe...
3.       Tekun
Bakat... eh.. tunggu dulu, ketekunan lebih diperlukan. Suatu kegiatan yang kita cintai, harus kita operasikan dengan segala ketekunan. Eh, kenapa? Simpel.. Pedang harus tetap diasah setiap hari agar ketajamannya terjaga. Pedang terbaik sekalipun akan tumpul jika hanya menjadi pajangan. Pemain bola harus terus berlatih agar kemampuannya tidak meredup. Begitu pun dengan kita. Segala passion harus didukung dengan ketekunan. Jangan cepat menyerah. Hanya memiliki passion kurang sreg jika tak diimbangi ketekunan yang mumpuni. Ingatlah, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Perlahan, ilmu  kita akan terus bertambah di senantiasa menimbanya. Ilmu akan semakin terasah dan bertambah lagi jika kita juga turut membaginya pada orang lain.
4.       Bakat
Yah, kutempatkan yang satu ini dibagian akhir. Bukannya tidak penting, hanya saja eh...gimana ya? Aku juga tak punya bakat dalam per-filman sih. Jadi, kupasang saja bakat di bagian akhir. Hehe maaf ya...Bakat adalah kemampuan yang telah dimiliki seseorang sejak lahir. Bakat ini, membuat sang pemilik bisa melakukan suatu hal lebih apik dan cekatan dari yang lain. Tapi, bukan berarti orang tanpa bakat tak bisa mengalahkannya. Ya seperti kubilang di atas, ketekunan lebih menjadi faktor penentu. Namun jika anda memiliki imajinasi tinggi, passion, ketekunan, dan juga bakat. Hmm... Anda benar-benar istimewa dan melangkah di jalan yang tepat menuju kesuksesan. So, jangan menyerah!!

Semoga bermanfaat!

PIYE KABARE? LUWIH PENAK JAMANKU TO?

PIYE KABARE? LUWIH PENAK JAMANKU TO?
Piye kabare? Luwih penak jamanku to? 
-- Presiden Soeharto --

     Kalimat ini sudah sering kita jumpai. Yup. Sebuah kalimat satir yang selalu bersanding mesra dengan foto Soeharto dengan senyum khas-nya. Sebuah ekspresi dari mantan presiden yang seolah menyindir kita..Ya. Akhir-akhir ini memang banyak kalimat sakti tersebut malang melintang sepanjang mata memandang. Terutama di jalanan. Lihat saja, stiker terpasang di belakang angkot, mobil pribadi, hingga truk gede. Kadang bikin kita jadi geli dan tergelitik.

     Hmm... Entah siapa yang memulai fenomena stiker Soeharto ini. Tapi penyebarannya lumayan cepat. terutama di wilayah Yogya-Jateng. Ada sentilan yang rupa-rupanya menohok abis sendi-sendi kehidupan kita. Membahas stiker ini tidak afdol jika tak melibatkan kisah reformasi. Sebuah gerakan massa superpower, dengan mahasiswa sebagai motor utama. Sebuah gerakan ajaib yang bisa menumbangkan hegemoni Cendana selama 32 tahun. Sebuah gerakan yang bervisi misi, membuat Indonesia menjadi lebih terbuka dan lebih mengayomi masyarakat. Terutama dalam hal kebebasan berpendapat...

Singkat cerita, reformasi sukses.Harapan besar para pejuang reformasi berhasil. Eh.. maksudku berhasil dalam penggulingan Soeharto dan memberi kebebasan berpendapat lebih luas. Satu per satu dinasti korup dan lingkaran tikus berdasi era Soeharto terkuak. Banyak pelanggaran HAM masa Orde Baru yang mulai terendus dan dicari kupas tuntasnya,

Ya. Ya. Ya...

Kita tidak akan membahas mendetail mengenai 'kesuksesan' di atas. Tapi, kembali ke topik, marilah kita urai fenomena stiker Soeharto yang bagai menertawakan reformasi.

Hmm.. Kalau kita renungkan bersama, ada benarnya juga tuh stiker. Lihatlah, reformasi dijunjung para mahasisa agar Indonesia lebih maju. Tapi apa 'maju' itu sudah sesuai dengan harapan masyarakat? Entahlah. Jawaban yang relatif. Maaf. Bukan bermaksud menjelekkan pemerintahan pasca reformasi. Tapi ya, gitu deh..

Harapan reformis, sebagian besar tidak.. atau belum terwujud. Apa masa kita selalu lebih indah dari Orde Baru? Jawabannya pun juga relatif. Orang-orang yang hidup di dua masa ini mungkin punya pandangan berbeda dengan para anak kemarin sore yang masih suka bermain Point Blank. 

Satu, kita memang mendapat kebebasan berpendapat. Teramat besar. Dan pada titik tertentu, itu bisa menjadi bumerang. Lihatlah anak-anak kita yang sudah 'sukses' bermisuh-misuh ria. Pakaian ke sekolah amburadul gak karuan/ Rasa respect pada guru pun juga berkurang. Huhuh...

Pengaruh media elektronik, terutama TV memiliki andil besar. Zaman Orba, sinetron mah tidak banyak yang alay lebay seperti sekarang. Kualitas film masa itu pun rata-rata mantap bro. Penyaringan dan filter budaya teramat ketat. Tapi di sisi lain, dengan penyaringan tingkat akut ini mampu memberi anak-anak pendidikan yang sesuai dengan karakter usia mereka. Masih ingat Keluarga Cemara? Salah satu tontonan keluarga terbaik tuh! Sekarng mah, jarang.. atau malah nihil menyaksikan sinetron yang se-'pure' itu.

Swasembada Beras
Aku lupa tahun berapa saja, tapi Masa Soeharto adalah masa Indonesai untuk bisa berswasembada. Bahkan beberapa komoditas lain juga sukses 'berdikari'. Hebat deh..
Lha sekarang?
Boro-boro swasembada, mau panen aja petani susahnya minta ampun! Sentra-sentra pertanian kurang mendapatkan perhatian seperti dulu. Aneh, kenapa di zaman yang serba terbuka ini malah poryek swasembada sering menemui ujung buntu? Apa tak malu ngimpor melulu dari Vietnam? Piye, luwih enak zamanku to?

Korupsi
Weleh-weleh. Kalau satu ini, zama Orban pun juga sudah jadi budaya. Mungkin saja waktu itu belum terlalu terekspose. Lha sekarang, Horeee!! Orab hilang, korupsi hilang!!

Ngimpi!!

Bukannya menghilang, tapi malah semakin meraja lela. Banyak orang yang tergiur dengan praktek haram ini. Sistem undang-undang bisa diakali dengan picik dan licik oleh para tikus jadi-jadian ini. Dari pegawai rendah hingga pejabat tinggi, ada saja yang tergoda untuk korupsi. KPK bahkan seolah gak punya waktu plesir, wong selalu saja ada kasus yang muncul. Mati satu tumbuh seribu. Itulah dunia per-korupsi-an Indonesia sekarang. Jangankan menyesal, para koruptor masa kini pun dengan pede tampil berlenggak-lenggok menebar senyum 'kemenangan'. Bussyyet?!

Edan tenan! Mungkin saja rasa malu mereka sudah luntur. Tergerus nafsu bejat melahap uang negara. Hati rakyat dan para reformis sejati jelas terluka. Perjuangan penuh resiko mereka, kini ditukangi oknum tak berperikemanusiaan untuk berbuat nista. Sakit!

Piye, luwih enak zamanku to?

Wibawa Indonesia

Perasaanku saja. atau semakin lama Indonesia semakin dibandang sebelah mata di dunia Internasiona? Hmm. Aku membahas mengenai kepemimpinan negeri ini. Lihatlah, Soekarno begitu ditakuti dunia Barat. Ketegesan dan sifat menggebu-gebu beliau sungguh membakar semangat rakyat. Pidato-pidatonya pun punya aura tersendiri yang bisa membangkitkan nasionalisme. Siapa yang tak terpukau dengan ke-epic-an Jas Merah dan Berdikari? Soeharto. pemimpin yang memiliki fundamental kuat. Sokongan militer dan dana melimpah membuatnya berjaya. Tapi bukan itu saja, gayanya yang senyum-senyum kalem tapi otoriter membuat dunia pun juga agak segan padanya. Tak bisa dipungkiri, beliau pun memiliki andil besar dalam menyusun fondasi negara ini. Siapa sih yang bisa melupakan aksi heroiknya dalam menumpas G30S/PKI? Yah, meski hal itu diikuti oleh kontroversi Supersemar...

Nah, lalu di era reformasi, entah mengapa ya. WIbawa kita jadi turun. Tidak ada penyambut mewah dan mengelegar saat Presiden kita berkunjung ke negara lain. Bandingkan jika Obama yang datang kemari? Wuh... Persiapan bisa berbulan-bulan dan jadi topik hangat di media massa. Omongan para pemimpin kini pun seolah sebatas retorika belaka. Tidak memiliki spirit layaknya ucapan Soekarno atau Soeharto.

Piye, ijih penak zamanku to?

Haduh,capek juga nulis beginian. Yah, masih banyak sih hal positif dari masa Orba yang lebh maknyoss dari sekarang. Setelah dipikir-pikir sih, stiker Soeharto itu ada benarnya juga. Sepertinya ada sedikit rindu akan masa jaya Orba dulu. Namun, bbukan berarti Masa Orba sepenuhnya lurus pula. Tapi.. sedikit ada 'pride' Indonesia yang hilang di masa ini.

Hmm... Singkat saja...

Semoga Indonesia bisa lebih baik. Amin...


BUKU & E-BOOK, SENSASI MELAWAN TEKNOLOGI

BUKU & E-BOOK, SENSASI MELAWAN TEKNOLOGI
BUKU & E-BOOK, SENSASI MELAWAN TEKNOLOGI


     Buku, tidak bisa dipungkiri lagi merupakan salah satu penemuan peradaban dunia yang sangat penting. Begitu berharga, dan menjadi sumber pengetahuan untuk menyelami karya-karya agung yang terpatri di dalam tinta inspirasi. Bahkan bisa dibilang, tolak ukur majunya suatu peradaban adalah keberadaan dokumentasi tertulis dan adanya perpustakaan, -dimana dengan ini kita bisa bayangkan ribuan hingga berjuta jubel buku terpampang dengan jumawa, menunggu untuk disantap ilmunya oleh setiap manusia yang membaca

     Tentunya, setiap buku, dengan beragam tema dan literatur bervariasi, memiliki value tersendiri. Dan tak bisa dipungkiri, adanya suatu penilaian kualitas untuk setiap buku. Baik dari genre yang sama atau tidak.

     Buku yang berupa kita-kitab suci memiliki tempat sendiri yang sangat amat tinggi di hati tiap orang yang mempercayainya. Sakral, itu lebih tepatnya. Kesuciannya tidak boleh dinodai, baik dalam hal literatur maupun secara fisik. Bisa dibilang, kitab suci berada di level tertinggi, dimana jenis buku lain takkan bisa menyentuh atau menggapainya.

      Dan jika ada jenis tertinggi, tentunya ada pula tingkatan buku lain, yang oleh kesepakatan umum secara serempak menempatkan buku buku itu dalam ruang-ruang tertentu. Terbagi dalam beberapa kelas dan manfaat yang berbeda.

     Okelah, bukan jenis buku yang akan kita bahas. Dan apa pun itu, buku merupakan luapan sumber inspirasi sang penulis yang diabadikannya dalam  karya untuk dunia. Sebuah inspirasi dari pemikiran yang menari dalam tinta di atas kertas. Sebuah bagian dari peradaban dunia dan bagian dari sejarah.

Uhmmm.. Ahhh... Bahasanya di bagian atas sok-sok banget sih. Hahaha.....

     Namun, nah ini dia topik utama... seiring dengan perkembangan zaman lagi, ada satu kondisi dimana buku terkadang tak perlu dibuat dengan susah payah dari batang kayu. Tidak secara fisik harus bisa diraba, dipegang, dicium harum kertasnya. Sekarang, muncul istilah baru tentang model buku terbaru, yaitu e-book.

     E-book? Ya... Pasti kita semua pernah mendengarnya dong. E-book adalah buku yang pada bagian output-nya berusaha elektronik, telah terkonversi menjadi sebuah file dan bisa dibuka dengan gadget kita. Mulai dari komputer, laptop, smartphone, tablet dan sebagainya. Ini tentu sangat menarik. Keberadaan teknologi yang semakin merasuk ke berbagai sendi kehidupan, mau tak mau juga mengubah pola membaca sebagian manusia. 

     Yang dulunya suka membalikbalik kertas, sekarang tinggal tuing-tuing mencet smartphone-nya. Yang dulu harus susah payah belanjad di toko buku, sekarang tinggal download aja, atau beli secara online.Yah, namanya juga perkembangan teknologi, mau tak mau lah akan menciptakan suatu inovasi baru. Dan yang menjadi "proyek" untuk kasus kali ini adalah buku, yang merupakan salah satu instrumen dasar peradaban.

     Yup, kita bisa lihat sekarang e-book berbagai jenis buku sudah ada. Tinggal memanfaatkan Mbag Google, semua bisa diakses. Beres. Namun, ada satu yang menggelitik juga sih. Akankah buku konvesional bertahan dengan serbuan dunia eletronik ini? Hmmm... Cukup dilematis juga. Dan penulis pun pernah berdebat dengan teman tentang masalah ini. Hah, cukup menyita waktu juga...

     Namun, bagai dua sisi mata uang. Buku konvensional maupun e-book memiliki kelebihan dan kekuragan tersendiri. Suatu hal yang tak bisa dipungkiri. Selalu saja ada celah dari inovasi lama yang berhasil ditutupi oleh invoasi baru. Dan begitu juga sebaliknya, ada kekurangan di sistem baru yang nyatanya tak bisa mengadopsi nilai-nilai positif lain inovasi lama.

     E-book, pada dasarnya menawarkan kesimpelan dan kemudahan, terutama dalam hal penyimpanan berkas. Coba bayangkan, hanya dengan satu gadget, misalkan smartphone, kita bisa mmiliki puluhan, ratusan, hingga ribuan buku elektronik. Waw... Inilah keunggulan utama sistem e-book yang sangat amat menguntungkan. Dalam proses mendapatkannya, nah ini yang juga membuat e-book bisa sedikit jumawa. Tinggal dibutuhkan koneksi internet, maka kita dengan mudah bisa mencari buku-buku yang kita cari di dunia web. Sangat praktis bukan? Apalagi dengan adanya berbagai website yang menyediakan e-book, seperti Amazon, sungguh sangat membantu. Hmm... Harga, rata-rata e-book dijual dengan harga standar, namun cenderung (sedikit) di bawah harga buku konvensional. Mau yang murah alias gak bayar sama sekali? Tinggal download aja deh dengan bantuan Mbah Google. Dengan kata lain e-book pun bisa didapatkan tanpa biaya sedikit pun...

     Salah satu fitur yang umumnya terdapat pada e-book adalah search dan go to. nah ini dia. Rata-rata software untuk membuka e-book sudah memiliki fitur pencarian. Ini sangat-sangat berguna sekali. Misalkan kita ingin mencari-cari adegan tertentu dari buku yang sangat melekat di hati. Tinggal manfaatkan deh fitu search dan go to ini. Search untuk mencari kata-kata yang ada di dalam e-book tersebut. Sedangkan go to untuk menuju halaman tertentu yang kita inginkan. Praktis. Tidak perlu bolak-balik kertas.

      Meski banyak fitur menggiurkan dari e-book, entah kenapa keberadaan buku konvensional masih tetap ada. Dan bahkan seolah tak terlau berpengaruh dengan kehadiran e-book. Ya, buku konvensional punya caranya sendiri untuk tetap hidup dan eksis di masyarakat.

     Estetika. Mungkin inilah salah satu poin paling menonjol buku konvensional atas e-book. Manusia selalu menyukai keindahan. Dan tak bisa dipungkiri buku konvensional, dengan halaman tebal dan cover yang mencolok, berhasil memikat sisi romantis dan melankolis manusia. Rata-rata orang lebih senang mempunyai ribuan buku dalam raknya yang panjang dan dipajang denga bangga di rumah, daripada hanya menyimpan ribuan buku dalam gadget.

     Meski pada teorinya, e-book "harusnya" lebih mudah dibaca dimana dan kapan saja karena mudahnya mengakses, tapi realita berkata lain. Orang lebih suka membaca buku konvensional dengan bau khas kertas dan covernya. Coba bayangkan, terlihat anggun mana, wanita yang membaca buku tebal di bawah pohon rindang, dengan wanita membaca e-book di bawah pohon rindang? Hmmm... Hawanya berbeda ya....

     Ada suatu kredit tersendiri bagi orang yang dengan "epic" nya membaca buku biasa dengan santai. Tidak terkekang pada gadget. Gadget pun baterainya perlu di-charge, sehingga terkadang kita menunda dulu niat membaca e-book di tempat yang penuh semilir angin semerbak. Wuihhh.. Sok puitis...

     Sensasi. Itulah suatu perasaan yang didapatkan dari membaca buku konvensional. Bau kertas yang khas, suara membolak-balik halaman yang menggoda, lekukan-lekukan kecil pada buku, dan sebagainya. Semua memiliki nilai historis dalam perjalanan hidup sang pemilik buku. Nah, lebih senang diberi buku konvensional atau buku e-book oleh suami? Rata-rata wanita memilih  buku konvensional. Kesan romantisnya dapat kan?

     Penjabaran ilmiah lain, membaca buku konvensional setidaknya lebih aman untuk mata daripada dengan e-book yang menggunakan gadget. Pemantulan cahaya yang terkadang tidak di-manage dengan baik oleh gadget menjadi salah satu penyebabnya. Walau sekarang, pengembangan lensa gadget untuk terasa lebih comfortable bagi para pembaca terus dilakukan.

     Nah, masing-masing memiliki keunggulan. E-book lebih menang dalam hal kepraktisan dan penyimpanan. Namun, buku konvensional memiliki tempat tersendiri di hati manusia yang mencintai keindahan dan sesuatu yang... klasik.

Insya Allah, semoga sedikit informasi yang dibagi ini bisa bermanfaat bagi kita semua!

FUNGSI PEMBULATAN DALAM SQL

FUNGSI PEMBULATAN DALAM SQL

FUNGSI PEMBULATAN DALAM SQL

          Salah satu fitur penting dalam masalah penghitungan dalam query pembulatan.Dan beruntung sekali, SQL menyediakan banyak fasilitas pembulatan yang bervariasi. Dan ini tentunya sangatmembantu bagi para programmer.
Berikut ini adalah beberapa syntax pembulatan dalam sql :

ROUND
Merupakan syntax default yang paling mainstream. Bisa dibilang, penggunaan round merupakan pilihan 'aman' bagi para programmer yang memang tak mau ribet dengan aturan pembulatan yang njelimet.
Syntax :
ROUND (angka yang akan dibulatkan, jumlah angka dibelakang koma)
Lihat? Sangat mudah dipahami dan diterapkan 'kan?
Contoh :
select round(5.123456 , 2) from dual ==> 5.12
select round(5.87654 , 2) from dual ==> 5.88
Pembulatan angka di belakang titik/koma akan disesuaikan secara otomatis seperti peraturan matematika pada umumnya. Bila angka di atas 5, maka akan dibulatkan ke bilangan lebih besar. Bila angka di bawah 5, maka akan dibulatkan lebih kecil. Ada sedikit perbedaan dengan aturan standar sih. Yaitu ketika angka desimal-nya 5, maka akan dibulatkan ke bilangan lebih besar. Tidak seperti pelajaran di SD yang tak mengalami perubahan atau pembulatan.

FLOOR
Floor adalah fungsi pembulatan dalam SQL yang akan mengubah bilangan desimal atau bilangan bulat menjadi sesuai dengan bilangan sebelum desimal.
Syntax :
select floor(5.89) from dual ==> 5
select floor(5.12) from dual ==> 5
Lihat? Berapa pun besar bilangan di belakang desimal, itu takkan berpengaruh, karena hasilnya tetap akan merujuk pada bilangan utama, atau non-pecahannya. Atau dengan kata lain, syntax floor ini adalah menghilangkan setiap angka setelah desimal- tak mempedulikan berapa pun besarannya-. Yang tersisa hanyalah bilangan utamanya.

CEIL
Fungsi Sql satu ini adalah reversi atau kebalikan dari Floor.
Syntax :
select ceil(5.89) from dual ==> 6
select ceil(5.12) from dual ==> 6
Bila floor bertugas untuk 'menghilangkan' bilangan setelah desimal-nya saja. Maka ceil ini memiliki job untuk membulatkan bilangan ke angka sesudahnya. Tidak peduli berapa pun besar dari angka di belakang koma atau titik.

Ah, benar juga. Penggunaan round juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembulatan dalam tipe data date atau tanggal.
Syntax :
                round (date, format data)
contoh :
select round (to_date('01-MAR-1994','YYYY')) from dual ==> 01-JAN-1994
Dari contoh di atas, kita melakukan pembulatan terhadap tanggal 1 maret 1994 dan dibulatkan dalam format tahunan. Karena maret merupakan bulan ke-3, dan merupakan bilangan yang ada di setengah bawah dari 12 bulan(1-6 setengah bawah, 7-12 setengah atas), maka akan dibulatkan ke tahun tersebut dengan bulan pertama.
contoh lain :
select round (to_date('01-SEP-1994','YYYY')) from dual ==> 01-JAN-1995

Karena September termasuk dalam setengah atas dari 12 bulan, maka akan dibulatkan maju. Dengan kata lain, dibulatkan ke tahun selanjutnya (1995). Sedangkan bulannya, akan menjadi bulan pertama, alias Januari.
Contoh beberapa format round yang dipakai dalam pembulatan tanggal :
Format Tipe
Deskripsi
CC / SCC
Century , pembulatan ke abad terkedat
YYYY / YEAR
Year, pembulatan ke tahun terdekat
DDD / DD / D
Day, pembulatan ke hari terdekat
HH / HH12 / HH24
Hours, pembulatan ke jam terdekat
MI
Minute, pembulatan ke menit terdekat

Itulah beberapa contoh dan penggunaan dari syntax pembulatan di sql, terutama yang dipakai oleh Oracle.
Insya Allah, semoga sedikit informasi yang dibagi ini bisa bermanfaat bagi kita semua!